Kartu kredit sering kali dianggap sebagai simbol kematangan finansial dan gaya hidup modern. Dengan tawaran diskon, cashback, dan kemudahan transaksi, memiliki kartu kredit memang menggiurkan. Namun, tahukah kamu bahwa kartu plastik ini bisa menjadi jebakan utang jika tidak dikelola dengan bijak? Sebelum kamu memutuskan untuk mengajukan kartu kredit, kenali tanda-tanda di bawah ini, apakah kamu sudah mapan untuk memiliki kartu kredit atau belum:
1. Punya Mindset: Kartu Kredit = Bisa Belanja Bebas
Ini adalah kesalahan pemahaman paling fatal. Banyak orang mengira kartu kredit adalah perpanjangan dari gaji atau bahkan "uang gratis" untuk memenuhi segala hasrat belanja. Faktanya, Kartu kredit adalah utang jangka pendek. Semua yang kamu gesek adalah uang yang wajib kamu bayarkan kembali ke bank, ditambah bunga jika tidak lunas tepat waktu. Jika kamu menggunakan kartu kredit untuk membeli barang-barang konsumtif yang sebenarnya tidak sanggup kamu beli dengan uang tunai saat ini, itu adalah tanda pasti kamu belum siap.
2. Cuma Bayar Minimum Bulanannya Saja
Setiap bulan, bank akan menetapkan pembayaran minimum (biasanya 5% sampai 10% dari total tagihan) yang harus kamu bayar. Walaupun ini tampak ringan, cuma membayar minimum adalah cara tercepat menuju penumpukan utang yang besar. Kenapa? Sisa tagihan yang tidak kamu bayar lunas akan dikenakan bunga (interest rate) yang cukup tinggi. Jika ini terus berlanjut, utangmu akan terus membengkak, dan sebagian besar uang yang kamu bayarkan hanya akan menutupi bunga, bukan pokok pinjaman.
3. Tidak Tahu Nominal Limit Kartu Kreditnya Sendiri
Apakah kamu tahu pasti berapa batas maksimal (limit) kartu kredit yang diberikan bank kepadamu? Ketidakpedulian terhadap limit adalah sinyal bahaya. Pengelolaan utang yang sehat mengharuskan kamu untuk mengontrol rasio penggunaan kredit (credit utilization ratio), yang idealnya di bawah 30% dari total limit.
4. Tidak Aware Tanggal Jatuh Tempo Tagihan Kartu Kredit
Kartu kredit datang dengan dua tanggal penting, tanggal cetak tagihan dan tanggal jatuh tempo (due date). Tanggal jatuh tempo adalah hari terakhir kamu bisa membayar tagihan tanpa dikenakan denda keterlambatan dan bunga. Jika kamu sering lupa atau tidak mencatat tanggal jatuh tempo, kamu pasti akan sering terlambat membayar. Konsekuensinya bukan hanya denda, tapi juga bunga berjalan yang membuat tagihanmu makin mahal.
5. Tidak Paham Benefit Kartu Kredit yang Dimiliki
Setiap kartu kredit dirancang dengan target pengguna spesifik dan menawarkan berbagai benefit dan reward, seperti mileage penerbangan, poin reward, atau diskon di merchant tertentu. Jika kamu hanya menggunakan kartu untuk gesek tanpa pernah tahu benefit apa yang kamu dapat, artinya kamu membuang potensi keuntungan. Ketidakpedulian terhadap benefit menunjukkan bahwa kamu belum melihat kartu kredit sebagai alat manajemen keuangan yang strategis
Sumber: Skorlife.id
<< Kembali